17/07/10

StomachACHE day


Selamat siang, pembaca.. (Seharusnya sih sore, karena udah jam 4 lewat 14 menit. Cuaca panas ini mengerrorkan otakku)Hayoyy..baru tadi kuketik cerita hari ini dengan penuhhh perasaan dan ternyata kehapus begitu sajahh!! Waa...Rasanya mau nangis..Hiks... Hingga barusan aku memarahi adik bungsuku yang tak bisa berhenti comel itu karena kesal tulisanku lenyhap begitu saja tanpa jejakkk!! Oke, yang berlalu biarlah berlalu...

Niatku sekarang ingin menceritakan hidupku pada tangga 17 Juli 2010, tepatnya sih hari ini.

Setiap manusia memulai kehidupannya dengan 2 pilihan: Baru dilahirkan ataupun bangun tidur. Pada hari ini, saya bangun jam 5. Biasanya sih, pada waktu begini aku berkata dalam hati maupun pikiran, "Ng..Langit masih gelap..Belum juga ada tanda-tanda kehidupan...Lebih baik tidur lagi ajah, itung-itung nambah waktu tidur agar menunda penuaan dini.." Kemudian dengan slow motion menarik selimut coklatku yang tak begitu tebal dan tak begitu tipis sembari berkata dalam hati lagi, "Mumpung udara masih dingin, tidur lagi ahh.."

 
Namun, bangun tidurku hari ini beda dari biasanya. Kenapa?? 

Perutku melilit, sodara-sodari...

Dalam kesejukan yang melebay pagi tadi mendukung kemelilitan perutku. Badanku memang sensitif dengan suhu sekitar. Dingin dikitt, udah datang berbagai penyakit. Mulai dari sakit perutt (seperti kejadian yang satu ini), hidung meler, hidung tersumbat (kadang satu lubang aja, tapi menyiksa banget, soalnya susah nafas jadinya), bersin tak terkira, kaki membeku, dan masih banyak lagi. Kalau panas dikit, masalahnya di mulut nih yang comel. Mudah keringatan sih aku, mungkin karma karena dulu sering bilang ga suka anak basket karena keringat, hehe...Mengingat diriku yang malas mandi ini, kan malas banget sama keringat jadinya. Apalagi hidungku juga ikut-ikut sensitif. Bau dikit, udah ganggu banyak. Debu ajah nih yang kecil minta ampun, bisa membabi-butakan aku, teman-teman pembaca...Yap, aku alergi dengan partikel mungil yang satu ini.

Balik ke cerita awal (sori ya, aku nih orangnya kalo udah cerita, pasti ujung2nya nyampe di hal ga penting kayak alergi tadi, hehe). Saat aku bangun karena perut melilit, kurasakan dekapan udara dingin yang mencekammm. Menusuk hingga ke tulang. Membekukan kaki. Perjuangan pun dimulai. Mulai dari aku yang menggeliat bak ulat di tengah kondisi selayaknya daerah kutub, tak berhasil. Menelungkup bak siput juga tak berhasil. Hingga kuputuskan dengan sebijak-bijaknya untuk turun dan mengambil handuk, teman-teman...Dalam keadaan tersebut, aku tak memiliki pilihan karena sesuatu yang tak ingin aku sebutkan.

Di kamar mandi, hal janggal terjadi. 
Ada bunyi aneh.
 
Awalnya kukira bunyi dari tetangga. Lalu bunyi horror hingga bunyi tikus yang tinggal di atas langit-langit. Segala hipotesis kukemukakan dalam pikiran. Saat mencapai hipotesis tikus, berubah lah aku menjadi orang yang agak kurang waras. Berteriak-teriak di kamar mandi tanpa ada susunan nada sekencang-kencangnya bermaksud agar tikus takut dan tak berbunyi lagi. Namun, bunyi tetap berbunyi. (Sowri, kalimat berusan agak aneh, ga?)
Dengan seksama aku dengar bunyi janggal itu. Ternyata bunyi lampu kamar mandi. Ada sedikit asap keluar disertai bunyi tersebut. Karena takut terjadi hal-hal yang kurang mengenakkan dan mengingat listrik di rumah sering putus sendiri cuma karena lampu di kamar mandi, kumatikan saja karena takut ambil resiko.

Saat itu, perutku sangattt lah sakit, teman...Apa daya, tak ada yang dapat aku lakukan selain meringis dan mengoles minyak kayu putih, berharap sakit berkurang. Mandi subuh pun terjadi. Kucoba selesaikan sesi mandi pagiku secepat kilat, tak seperti biasa yang berasa seperti di rumah spa, nyate-nyate, haha..

Setelah selesai hingga bagian mengenakan seragam putih hijauku, sesi meringis belum lah selesai rupanya.. Mami datang dan memberikan obat cair meras yang berbau balsem. Cukup ampuh dan sedikit demi sedikit rasa sakit berkurang.

Dinginnya pagi masih melekat ditubuh. Teman-teman...Saya tak mampu lagi berpose untuk menghangatkan tubuh dan segera bertindak cepat utnuk mengenakan kaos kaki beserta sepatu sekolah. Ajaibnya, belum juga hangat. Hiks...

Badan bagian luar memang terasa berada dalam kulkas, tapi di dalamnya berasa dari oven, panassshhh.... Melintas pikiran bahwa AKU MUNGKIN TAK BISA HADIR DI SEKOLAH HARI INI. Huaaa!! Hal ini cukup kusayangkan.. Melewatkan sehari saja, rasanya sudah melewatkan waktu setahun. Rasanya, ke sekolah adalah hal yang menyenangkan. Biasanya, kalau demam yah aku juga paksain masuk. Seru sih sekolah, hoho...

Sodara-sodari bisa tebak, bukan? Saya masuk sekolah juga hari ini!! Yeay!

Sekolah hari sabtu yang cerah ini dimulai pelajaran guru yang menyenangkan. Kami pun diberi tugas kelompok. Pastinya disuruh membentuk kelompok. Pada saat begini, setiap orang pasti merasa deg-degan, termasuk aku, karena takut tak memiliki kelompok. Awalnya, kuberharap aku direkrut kembali oleh kelompok pelajaran inggris. Sayangnya, tidak. Sedih juga sih, padahal aku masih ingat memori sama teman-teman kelompok itu dengan jelas. Yah, aku bukan bagian dari mereka, mau gimana lagi? Hiks...
Untungnya, masih ada yang nawarin rekrutan kelompok. Alhasil, dalam kelompok ini, semua pake celana panjang, kecuali aku. Hehe...

Saat jam pelajaran berganti, masuk seorang guru yang sorotan matanya tajamm. Akan tetapi, ternyata menyenangkan seperti guru yang lainnya. Kupikir, pelajaran bakalan asik nih. Namun, mengingat aturan setiap yang tidak sedikit, aku merasa tak aman. Tadi, sewaktu pake cairan merah yang berbau balsem, tercium baunya hingga ke seluruh penjuru kelas. Udah ga tahan sih lilitan perutnya. Penderitaan lilitan perut belum berakhir, teman-teman..
Ternyata, guru yang satu ini tidak suka dengan bau balsem dan hampir emosi tadi. Saya juga sebagai pelaku, agak kaget dengan aksen bicaranya yang mulai berubah... Mulai pucat deh mukaku. Untung, ini pertemua pertama dan masih dalam area 'peringatan'. Kapan-kapan ga boleh nih pake di sekolah lagi ini obat.

Sepulang sekolah------

Ada cerita lain. Mami ga konsen karena sibuk bicara sambil nyetir. Hasilnya, mami melewatkan jalan menuju rumah makan yang rencananya mami tuju. Aku sih cengo bego-alim ajah dengarin mami, hehe...Waktu di nyampe di rumah makan, aku beli lauk dan sayur buat makan siang. Mungkin (ini mungkin nih) waktu aku jalan ke dalam rumah makan padang itu, badan agak bongkok. Ingat, sodara-sodara...Ini bukan tanda penuaan dini. Ini akibat perut melilit yang belum juga berhenti.

Selanjutnya menuju sekolah ade2ku..

Sekolah sepi....Sudah pada pulang ternyata. Mami mendadak ingat, hari ini anak-anaknya yang sekolah di jenjang SD itu pulang jam 9! Bukan jam 10! Aku turun deh, nyari mereka. Keliling-keliling di daerah mantan sekolahku itu, ga ketemu anak-anak WANTED itu. Balik ke mobil, berharap mereka sudah duduk di dalamnya dan—jreng—jreng—tidak ada mereka!
Mami langsung kaget bukan kepayang..Perkiraanku sih mereka ada di toko papi yang jaraknya ga terlalu jauh dari sekolah mereka dan sangat jauh jika ditempuh dengan jalan kaki.
Benar pula saat, ada adikku si anak nomor 3 dan sedang duduk di bangku kelas 3 di toko. Akan tetapi, si gendut anak nomor 2 yang duduk di kelas 6 itu di mana??? Bodohnya dia....Sudah jalan dari sekolah ke toko, balik lagi ke sekolah. Katanya mau cari mami. Bego!

Nyampe rumah 

Belum juga nih perut sehat. Masih melilit.
Akhir kata, saya berfikir. Harus istirahat. Kalau lai ga sakit begini, mungkin sayur dan lauk yang dibeli tadi sudah habih kusantap. Sayangnya ini bukan hari super baik. Naik ke kamar, masukkin lagu dari laptop yang sudah jarang kugunakan karena koneksi internet di rumah bermasalah (ketahuan pake laptop cuma buat internetan, hehe) Lalu dengarin lagu ampe ketiduran lalu bangun hingga baterai handphone matii.
Bangun-bangun, dengar berita tidak mengenakkan. Kakak pembantu ternyata sedang terserang sakit. Waduhh..nih penyakit ga senang amat yah Cuma nyerang satu orang (orang yang dimaksud mungkin aku). Ternyata bukan hanya aku yang rakus, penyakit juga bisa rakus...Saya temukan saingan baru! buakakakakakaka
Demikian cerita saya. Sekarang perut udah lumayan ga sakit lagi dan aku mau mandi. 

Harapan selanjutnya:
  1. Internet lancar
  2. Sehat selalu
  3. Udara tidak terlalu xtrim
  4. Bisa bangun pagi dan ga malas lagi