21/07/10

Teman dan Aku menangis


Dulu semasa aku masih sekelas dengan teman-teman, aku rasain semua hal. Mulai dari senang, kesal, bahagia, marah, bosan, dsb. Sekarang semuanya sudah berpisah kelas berdasarkan pemilihan jurusan dan nilai rapor.
Sering juga kuperhatikan mereka. Ada yang punya punggung yang bagus, ada yang punya gigi yang lucu, ada yang punya lesung pipi, dan masih banyak. 

Selama jarum jam terus berlari, ga kusadari satu hal yang sangat indah di tengah kesibukan mengerjakan tugas sekolah. Hal indah itu ialah ternyata terdapat cintaku yang tumbuh di tengah-tengah kebersamaan kami. Baru kali ini aku menangis untuk teman-teman, biasanya hanya untuk kepentingan sewaktu aku sedih. Sering aku benci dengan persahabatan karena aku sering mengalami kegagalan dalam relasi yang satu ini. Tak sedikit orang yang kuanggap teman, mengkhianati aku di waktu lampau. Dari seluruh teman-teman di kelas, memang tak semua orang yang kuanggap teman. Ada yang pura-pura baik, ada yang pura-pura manis, dan masih banyak pura-pura lainnya. Walaupun banyak yang berpura-pura, tetap saja ada yang original. Keoriginalan teman-temanku yang apa adanya membuat aku sayang mereka. Bodohnya aku adalah di bagian, aku tak peduli mereka menangis untuk aku, tetapi aku menangis untuk mereka. Baiknya, sekarang aku mengerti arti persahabatan. Aku kangen kalian...