Jet Lag Bisa Bikin Bego
Apakah Anda sering bepergian dan terbang melewati zona waktu yang berbeda, terus merasa sulit berpikir normal? Ataukah Anda merasa saudara atau teman yang baru balik dari luar negeri agak tidak nyambung kalau diajak ngobrol? Sebuah penelitian membuktikan, ternyata jet lag bisa menimbulkan efek tak bagus terhadap kecerdasan dan daya ingat.
Sebuah studi yang
dipresentasikan di pertemuan tahunan Society for Neuroscience Senin lalu menemukan, hamster percobaan yang mengalami jet-lag yang ekstrim dan kronis ternyata memiliki kemampuan belajar yabng merosot dan memori yang rendah.
Tidak hanya terhadap kecerdasan, menurut Erin Gibson, peneliti dari Universitas California, Berkeley, jet-lag juga merupakan ancaman yang serius terhadap kesehatan. Studi ini menunjukkan bahwa orang yang jenis pekerjaannya mengharuskan dia kerap mengubah pola tidurnya memiliki potensi yang tinggi mengidap penyakit-penyakit kardiovaskular, diabetes dan kanker.
Gibson dan koleganya membuat jadwal tertentu buat hamster percobaan ini dengan cara memajukan jadwal siang dan malam buat hewan ini selama enam jam setiap tiga hari dalam periode hampir satu bulan. “Tak ubahnya naik penerbangan dari New York ke Paris setiap tiga hari,” ujarnya seperti dikutip Wired.com. Jumlah total tidur sang hamster sejatinya tidak berubah, tapi jam-jam bangun dan tidur betul-betul berubah.
Jadi kalau Anda sering-sering bepergian jauh naik pesawat, jangan lupa sering-sering baca buku supaya tetap pintar dan tidak pelupa…
Budi Putra
source: yahoo news
Sebuah studi yang
dipresentasikan di pertemuan tahunan Society for Neuroscience Senin lalu menemukan, hamster percobaan yang mengalami jet-lag yang ekstrim dan kronis ternyata memiliki kemampuan belajar yabng merosot dan memori yang rendah.
Tidak hanya terhadap kecerdasan, menurut Erin Gibson, peneliti dari Universitas California, Berkeley, jet-lag juga merupakan ancaman yang serius terhadap kesehatan. Studi ini menunjukkan bahwa orang yang jenis pekerjaannya mengharuskan dia kerap mengubah pola tidurnya memiliki potensi yang tinggi mengidap penyakit-penyakit kardiovaskular, diabetes dan kanker.
Gibson dan koleganya membuat jadwal tertentu buat hamster percobaan ini dengan cara memajukan jadwal siang dan malam buat hewan ini selama enam jam setiap tiga hari dalam periode hampir satu bulan. “Tak ubahnya naik penerbangan dari New York ke Paris setiap tiga hari,” ujarnya seperti dikutip Wired.com. Jumlah total tidur sang hamster sejatinya tidak berubah, tapi jam-jam bangun dan tidur betul-betul berubah.
Jadi kalau Anda sering-sering bepergian jauh naik pesawat, jangan lupa sering-sering baca buku supaya tetap pintar dan tidak pelupa…
Budi Putra
source: yahoo news
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca, silahkan tulis komentarmu di sini :) Saya akan sangat senang untuk meresponnya