Senin, 21 Juni 2010, 07:20 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Anda Nurlaila
|
Ada wanita yang menjadi dalang pembunuhan berantai. Ada wanita yang menyebabkan terjadinya tragedi dalam kehidupan orang banyak. Berikut daftar wanita-wanita paling kejam yang pernah hidup dalam sejarah manusia seperti dimuat Listverse.
10. Ratu Mary I

Di masa pemerintahannya, banyak umat Protestan terkemuka yang dieksekusi, sehingga membuat nama Mary dikenal sebagai "Mary Berdarah". Ancaman tiang gantungan memaksa lebih dari 800 umat Protestan meninggalkan Inggris. Karena kekejamanannya, Mary I disejajarkan dengan Ratu Elizabeth I. Dia meninggal pada 1558.
9. Myra Hindley

Kunci yang ditemukan di tangan Myra menjadi bukti yang memberatkan termasuk rekaman jeritan saat salah satu korban diperkosa sebelum dibunuh. Meski mendapat hukuman penjara hingga hari-hari terakhirnya, Myra masih menunjukkan sikap sombong yang jadi ciri khasnya. Dia meningggal pada 2002.
8. Isabella Castile

Untuk mendorong unifikasi, Isabella menunjuk Tomás de Torquemada sebagai Inkuisitor Agung yang melakukan inkuisisi tahap awal. Bertepatan dengan 31 Maret 1492 yang menandai Keputusan Alhambra, negara melakukan pengusiran atau memaksa pemeluk Yahudi dan Islam berganti agama menjadi Katolik. Sekitar 200 ribu orang meninggalkan Spanyol. Sisanya memilih bertukar kepercayaan yang kemudian dianiaya inkuisitor.
Pada tahun 1974, Paus Paulus VI membuka peluang bagi Isabella untuk proses beatifikasi. Hal ini menempatkan wanita yang lahir pada 1451 dan meninggal tahun 1504 menjadi seorang santa. Gereja Katolik menjulukinya sebagai Pelayan Tuhan.
7. Beverly Allitt

Modus yang ia pakai menghabisi nyama korbannya adalah suntikan insulin atau kalium yang memicu serangan jantung, dan membuat korban tidak bernapas tanpa menyadarinya. Walaupun divonis bersalah atas sembilan kasus, Allit masih bisa menyerang 13 anak selama lima puluh delapan hari sebelum tertangkap.
Allit tidak pernah berbicara mengenai motifnya melakukan kejahatan. Tapi gangguan kepribadian sindrom Munchausen disebut-sebut sebagai penyebab tindakan brutalnya.
6. Belle Gunness

Dia juga menghabisi orang yang mendekati, pacar, dan orang dua putrinya, Myrtle dan Lucy. Motif perilaku kejam Gunnes akibat keserakahan, karena kekasihnya mencuri aset dan asuransi jiwa yang dijadikan sumber pendapatannya.
Dilaporkan, korbannya mencapai 20 orang selama beberapa dekade. Laporan lain bahkan menyebut angka lebih dari 100 orang. Cerita seram kekejaman Belle kemudian menjadi cerita rakyat tentang dongeng kriminal AS. Gunnes meninggal pada 1931.
5. Mary Ann Cotton

Mereka kemudian pindah dan melahirkan tiga anak lainnya. Sang suami kemudian meninggal setelah menderita 'gangguan usus' pada Januari 1865. Suami keduanya, George Ward, dan satu dari anaknya meninggal karena masalah yang sama.
Surat kabar setempat menemukan Mary Ann beraksi di Inggris utara, dan telah kehilangan tiga orang suami, beberapa orang kekasih, teman, ibu dan belasan anak karena gangguan perut. Seluruh kematian itu diduga akibat racun arsenik yang sengaja ditabur Ann ke makanan mereka, demi menerima asuransi. Atas kasus itu, Ann dihukum gantung di Durham County Gaol, 24 Maret, 1873.
4. Ilse Koch

Sebagai kenang-kenangan, ia memerintahkan untuk mengambil tato dari para tahanan yang dibunuh. Setelah membangun arena olahraga indoor pada tahun 1940, dengan mengorbankan 250 ribu narapidana, Ilsa dipromosikan menjadi Oberaufseherin atau 'pengawas kepala' beberapa wanita penjaga di Buchenwald. Dia bunuh diri dengan menggantung diri di penjara wanita Aichach pada tanggal 1 September 1967.
3. Irma Grese

Wanita kelahiran 1923 ini bertanggung jawab atas kematian lebih dari 30 ribu tahanan wanita Yahudi. Karyanya yang terkenal kejam diantaranya menjadikan tahanan sebagai mangsa anjing kelaparan, kekerasan seksual, penembakan, pemukulan sadis dan kamar gas.
2. Katherine Knight

Drama ini berakhir saat Knight menusuk Price hingga tewas menggunakan pisau daging. Price ditusuk sedikitnya sebanyak 37 kali, dari depan, belakang, dengan banyak luka yang menembus di bagian organ vital.
Bagian-bagian tubuh pria nahas tersebut diolah berbagai jenis masakan, dari sup, panggang, hingga melengkapi saus sayuran sementara bagian lain ia gantung di pintu.
1. Elizabeth Bathory

Desas-desus mengenai wanita kelahiran 1560 tersebut sampai ke Raja Mathias II, yang lalu mengirim utusan ke ke Castle Csejthe. Akhirnya ditemukan kekerasan dalam istana sang Countess. Satu gadis tewas, dan lainnya ditemukan sekarat, terluka atau terkunci.
Kekejaman Bathory termasuk pemukulan parah selama periode yang lama, penggunaan jarum, membakar atau mutilasi tangan, kadang-kadang wajah dan alat kelamin, mengelupas daging dari wajah, lengan dan bagian tubuh lainnya, dan membuat korban kelaparan.
Jumlah korban diperkirakan mencapai ratusan selama 25 tahun. Namun sang Countess tidak pernah dihadapkan pada pengadilan karena status sosialnya. Dia dikucilkan sebagai tahana rumah hingga kematiannya pada 1914.(np)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca, silahkan tulis komentarmu di sini :) Saya akan sangat senang untuk meresponnya