Kamis, 10 Juni 2010, 10:50 WIB
Petti Lubis, Anda Nurlaila
|
Bayi lahir pada minggu ke-39 -titik di mana sebagian besar bedah caesar dilakukan- mengalami kesulitan belajar daripada bayi yang lahir pada minggu ke-40.
Seperti yang dikutip dari Telegraph, peneliti menganalisis sejarah kelahiran 400 ribu anak sekolah yang lahir pada minggu ke-37 hingga 39. Mereka yang lahir pada rentang waktu ini berisiko 5,1 persen mengalami kesulitan belajar dan membutuhkan pendidikan khusus. Sementara mereka yang lahir pada minggu ke-40 memiliki tingkat risiko lebih rendah, empat persen.
Jill Pell, profesor kesehatan masyarakat dan kebijakan kesehatan Universitas Glasgow, mengemukakan para dokter dan calon orangtua harus mempertimbangkan risiko kesulitan belajar saat merencanakan operasi caesar.
"Bedah caesar saat ini sering dilakukan lebih cepat seminggu dari waktu lahir. Maka itu, jika membuat keputusan tersebut, pertimbangkan risiko dan manfaat potensialnya," katanya.
Adapun bahaya pada bayi yang lahir dalam 24 minggu pertama memiliki risiko kesehatan autisme dan gangguan perilaku yang sangat tinggi. Dari studi yang sama ditemukan sepertiga bayi lahir pada minggu ke-37 hingga minggu ke-39.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, jumlah orangtua yang memilih operasi caesar meningkat secara signifikan. Dari 400 ribu anak yang diteliti, 18 ribu tergolong memiliki kebutuhan khusus termasuk gangguan perilaku hiperaktif, autis disleksia, tuli serta memiliki penalaran rendah.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Public Library of Science Medicine. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca, silahkan tulis komentarmu di sini :) Saya akan sangat senang untuk meresponnya